Bentuk lahan asal
glasial, merupakan bentuk lahan
yang dihasilkan oleh aktivitas gletser (gerakan massa es), contohnya adalah
lembah menggantung (hanging valley), morena, drumlin. Bentuklahan asal Glasial tidak berkembang di Indonesia yang
beriklim tropis ini, kecuali sedikit di puncak Gunung Jaya Wijaya, Papua.
Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas es /gletser yang
menghasilkan suatu bentang alam. Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es
yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara
keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan
tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan.
Erosi Glasial
sistem
erosi glasial berhubungan dengan proses proses fisika yang bekerja di dalamnya
karena pelapukan kimia jarang terjadi pada lingkungan glasial. mekanisme erosi
di lingkungan glasial berhubungan langsung dengan proses pergerakan es dan mekanisme
pembekuan es (freezing), mekanisme erosi kontak langsung dari massa es yang
bergerak atau kontak langsung antara media transport terhadap bed (bedrock)
dikenal sebagai mekanisme transport bedload, karena densitas es itu lebih gede
dari fluida (‘densitas’ disini bukan berat jenisnya yak lebih ke arah
viskositas dari tubuh ‘medianya’) atau karena viskositas es itu lebih gede dari
fluida lainnya maka alirannya sebenernya cenderung laminar, meski begitu aliran
laminer itu biasanya cenderung memiliki shear strength yang cukup kuat untuk
mengabrasi material yang dilewatinya. maka erosi glasial (oleh es) bisa terjadi
karena pergerakan massa es (glasier) yang bergerak karena aliran gravitasi
densitas tinggi di darat (aliran debris) menghasilkan abrasi glasial, mekanisme
pembekuan air yang mengisi rekahan pada batuan (freeze-thaw action), dan
glacial plucking (‘pencongkelan’ bedrock oleh es yang melewatinya)
Adapun mekanime erosi Glasial terjadi beberapa tipe,
yaitu sebagai beriku:
Glacial Abrasion
Tubuh glasier yang mengisi lembah atau puncak
pegunungan dibagi menjadi tiga bagian: bagian basal (dasar yang kontak langsung
dengan bedrock) dikenal juga sebagai subglasial, bagian dinding tepi (ice
contact zone), di permukaan atas glasier (tidak kontak dengan bedrock), dan
zona englasial (di interior glasier).
Menurut Nichols (2007) glasier bergerak akibat
adanya deformasi internal dalam tubuh glasier. Hal ini karena sifat massa es
yang padat yang cenderung mempertahankan posisinya ketika deformasi akan
terjadi (non-newtonian fluid).. defomasi ini dipicu oleh gaya berat (gravitasi)
ketika massa es bertambah dan tidak stabil. Shearing (gaya gesek) yang terjadi
dapat menyebabkan panas dan ada bagian dalam es yang mencair yang menyebabkan
‘diskontinuitas’ dalam tubuh glasier. Akibatnya glasier
dapat bergerak secara perlahan.. kecepatan pergerakan glasier ini berbeda
(tidak seragam di semua tubuhnya) di bagian tengah (tengah lembah) akan
bergerak lebih cepat dibandingkan di bagian tepinya (sama dengan sistem fluival
yang aliran ditengah channel lebih cepat kecuali pada sungai meander). Ketika
glasier bergerak ada erosi yang terjadi karena gerusannya dengan batuan samping
maka mekanisme erosi ini bisa terjadi bila es mengeruk bedrock yang dikenal
sebagai glacial plucking. Sama seperti aliran aliran lainnya, dimana streamload
(bedload) yang terjadi akibat arus traksi ini akan menggerus dan mengerosi
bedrock secara efektif.
Ice Plucking
ketika es mengalir kebawah lereng (longsoran dan
sejenisnya) maka, dia es akan melewati bedrock yang ada
dibawahnya, artinya bongkah-bongkah atau serutan-seruta es tadi akan menggerus
batuan yang dilewatinya pada dinding lereng
maka akan meninggalkan ‘impresi’ (jejak) berupa permukaan bedrock yang
kasar kasar dan produknya juga berupa bongkah bongkahan yang kasar yang
diendapkan di ‘end moraine’. ‘Impresi’ topografis hasil proses ‘ice plucking’
ini akan membentuk gambaran morfologi berupa singkapan bedrock.
Rouche moutonnee
|
Roche
outonnee di Manutoba kanada
|
ilustrasi
keterbentukan formasi roche moutonnee
|
Selain proses
ice plucking ada tubuh bedrock yang tersingkap ke permukaan menembus tumpukan
glasier diatasnya karena mencairnya glasier.. maka ada bukit-bukit kecil yang
mengisi daerah glasial ini (seperti pulau pulau dihamparan laut es) dikenal
sebagai nunataks.
Nunataks
di Greenland Timur
|
Nunataks
di Greenland
|
Perbedaan
dari posisi morfologi ini terhadap gradien lereng yang dia tempati, sedangkan
roche moutonnee mengisi lereng lereng sedangkan nunataks dia ada di daerah yang
ditutupi oleh glasier (ice sheet) di daerah landai. ketika es mengalami kontak
langsung dengan bedrock maka ada interaksi jika seandainya es tadi bergerak
menggerus bedrock dan mengerosinya. ketika es mencair maka air akan bergerak ke
daerah yang lebih rendah atau akan mengisi rekahan rekahan pada bedrock,
rekahan ini bisa karena joint oleh deformasi tektonik atau rekahan rekahan yang
tidak beraturan karena gerusan es sebelumnya (oleh ice plucking). ketika air
ini mengisi rekahan (terus mengisi diem di dalam sono dia) suatu waktu es ini
akan membeku dan menjadi es ketika musim dingin kembali datang.
C. Freeze-thaw Action pengkristalan
ketika suatu fluida masuk ke dalam ruangan (pori atau rekahan
batuan) ketika terjadi nukleasi (proses pertumbuhan kristal) maka kristal tadi
bisa tumbuh mengisi rekahan jika kondisi (temperatur dan tekanan) mendukung
nukleasi kristal itu (umumnya mineral sekunder seperti garam garam karbonat dan
anhidrit. ketika es tumbuh karena ada volume air yang masuk
dan temperatur terjaga (kisaran naik turun nol kebawah) maka bisa terjadi
pengkristalan es. es tidak bisa menjangkau daerah daerah yang lebih dalam dari
rekahan. Ketika perulangan (mencair, membeku, mencair, membeku) dari es tadi
akan semakin memperbesar ruang rekahan, maka volume air yang masuk juga akan
besar begitu juga volume dari kristal esnya juga besar karena massa fluida
airnya banyak.
proses
freeze thaw weathering glasial
|
produk
freeze thaw rapi
|
Impresi lain
hasil erosi glasial juga bisa menghasilkan ‘glacial striae‘ hampir
mirip kayak ventrifact di sistem eolian, dimana batuan ‘diamplas’ oleh
media erosi menghasilkan batuan yang terpoles. batuan terpoles ini menghasilkan
suatu pola gerusan paralel (bisa juga menjadi indikator pergerakan arus es
purba) dimana arah arus paralel terhadap gerusan
variasi
lain dari striasi glasial
|
striasi
glasial
|
2.2 Sistem
Transport Glasial
Beda
lingkungan lain es mengalir menggerus bedrock, melalui mekanisme mekanisme
diatas kemudian diangkut tapi tidak langsung di endapkan. Sebagai contoh ketika
es ini bergerak sampai ke laut dia akan mengapung sedimen yang ikut terbawa
bersamanya tidak langsung di endapin kan, tunggu di mencair dulu begitu juga di
darat es es di daerah terestrial baru akan melepaskan sedimennya ketika ia
mencair (untuk fraksi halus) untuk yang kasar sementara tutupan es (ice cap/ice
sheet) tipis mungkin saja langsung diendapkan.
A. Mekanisme Transportasi
Endapan-endapan es dikenal sebagai moraine. moraine
ini adalah suatu akumulasi campuran es dan sedimen yang dibawanya (berupa batu
dan tanah hasil erosi glasial atau till) ada cemacem; ada medial
moraine, lateral morine, end moraine, dan lain sebagainya. Medial moraine merupakan istilah untuk akumulasi dua glasier
dari lembah (channel) yang berbeda yang kemduian bertemu pada satu channel
(mirip sistem tributary atau channel intermiten ke channel utama), pertemuan
dua tubuh glasier yang bergerak ini menjadi satu glasier di lembah utama
dinamakan medial moraine isinya berupa es dan sedimen sedimen kasar. medial
moraine merupakan istilah untuk akumulasi dua glasier dari lembah (channel)
yang berbeda yang kemduian bertemu pada satu channel (mirip sistem tributary
atau channel intermiten ke channel utama), pertemuan dua tubuh glasier yang
bergerak ini menjadi satu glasier di lembah utama dinamakan medial moraine isinya
berupa es dan sedimen sedimen kasar.
a.
Recessional moraine, dimana es (glasier)
tertampung karena terhalang oleh punggungan atau daerah yang lebih tinggi dari
tepi glasier utam suatu waktu dia bisa aktif lagi bila salju atau es banyak
turun disini dan aktif lagi menjadi glasier yang lebih besar lagi suatu waktu. Umumnya berhubungan dengan end moraine (terminal moraine)
ketika retreat terjadi maka terjadi penurunan batas akhir dari end (terminal
moraine) disinlah recessional moraine terbentuk. Sementara bedanya dengan
teriminal moraine dia hadir kala glacier advance (pertumbuhan glasier) yang
mendorong sediemn lebih jauh ketika retreat gundukan akumulasi baru hadir di
belakang end moraine.
b.
Push moraine, aliran es ini
sifatnya aliran densitas tinggi (berviskositas tinggi) maka alirannya laminar
tapi ‘tenaganya’ (yield strength) nya gede maka meski alirannya lambat tapi
kekuatannya untuk mendeformasi cukup kuat push moraine ini adalah ‘korban’ dari
pergerakan glasier beda sama end moraine kalo end moraine (terminal moraine)
dibawa langsung oleh glasier dari bedrock yang digerusnya. Push moraine ini
merupakan suatu produk pegerakan glasier yang ‘merombak’ atau menekan suatu
akumulasi sedimen yang telah diendapkan di depannya sehingga kembali
‘terdorong’ dan menumpuk (mungkin saja terlipat atau membentuk suatu strutkur
‘slumping’ pada deformasi internalnya) atau lebih umum tetap mempertahankan
stratifikasi datar yang ada tapi dalam bentuk gundukan (pile) atau gumuk
sedimen yang menunjukan pola yang kasar. tumpukan baru hasil rombakan akumulasi
sedimen yang sudah diendapkan sebelumnya ini namanya push moraine.
c.
Ground moraine, ini adalah endapan
sedimen yang dibawa oleh glasier hasil gerusan glasier dan basal part (bagian
bawahnya), dimana ‘fluida’ es akan bekerja efektif dalam menggerus batuan
(bedrock) dasar ketika glasier bergerak (berbeda dari endapan lain yang menebal
membentuk struktur berupa tumpukan ‘pile’ yang ini cenderung berlapis saja khas
stratifikasi pada batuan batuan sedimen lain karena pengendapan yang bekerja
lateral searah aliran media transport) atau bisa saja berpotongan ketika
dbatasi oleh dua pematang (ridge) endapan end moraine (lateral moraine dan
recessional moraine).
lateral
moraine bersatu ke lembah
|
push
moraine
|
endapan
end moraine
|
endapan
end moraine
|
medial
moraine
|
endapan
‘pematang’ medial moraine
|
ground
moraine yang tersingkap
|
ground
moraine
|
ilustrasi grafis
dari endapan-endapan moraine pada sistem glacial mengenai beragam cemacem
produk endapan glasial yang dibawa oleh glasier.
B. Glacier Retreat and Glacier Advance
Istilah
retreat merupakan istilah ‘menyusutnya’ tubuh glasier, umum terjadi karena
kenaikan temperatur pada daerah dingin tempat glasier berada sehingga es banyak
yang mencair. Misalnya pada musim panas atau akibat pemanasan global seperti
pada zaman es (ketika gunung-gunung meletus) ini contohnya untuk skala global
tapi secara lokal ini juga umum terjadi. Istilah glacial advance ini bertolak
belakang dengan retreat dimana tingkat presipitasi lebih tinggi dari ablasi
(pencairan atau melting es) presipitasi (akumulasi) ini hadir karena penurunan
tempeatur dan ketika temperatur naik (ablasi dan sublimasi atau melting
terjadi) maka ukuran persebaran glasier jadi menurun (menyusut). Glacier
retreat bisa terjadi puluhan tahun sampe ratusan tahun, karena sifatnya
berhubungan langsung dengan perubahan iklim baik lokal maupun global.
menurut
Nichols (2009) ada cemacem tipe glasier di bumi hal ini dikontrol oleh kondisi
iklim dan tingkat glasiasi atau pertumbuhan dan penyusutan massa volume
(glasier advance atau retreat) pada suatu daerah. Hal ini menunjukan glasier
dengan ‘struktur termal’ yang berbeda akan membentuk suatu sistem glasier yang
berbeda. ada tiga macam, yaitu: cold glacier, temprate glacier, dan polythermal
glacier.
a. Cold Glacier,
merupakan glasier yang ada di daerah dingin atau kutub.. tingkat glacier
advancenya sangat tinggi meski glacier retreatnya juga terjadi bertahun-tahun
akhir-akhir ini karena pemanasan global. Melihat proses glasiasi yang
begitu signifikan maka glasiernya tebal-tebal dan menutupi seluruh daratan
bahkan sampai ke laut (seperti di antartika dan greenland) sekarang. Karena
kondisi iklim yang sangat dingin dan glacier advance yang cukup signifikan maka
alih alih si ‘tubuh es raksasa’ (glasier) ini bermigrasi (atau bergerak) dia
malah cenderung statik dan ukurannya bertambah, akibatnya proses sedimentasi
cukup lambat terjadi di lingkungan terestraial (darat), tapi berbeda cerita di
laut (nanti kita diskusikan), di laut tubuh glasier yang meluas sampai ke shelf
akan terpisah dan menghasilkan iceberg yang mentransportkan sedimen produk
sistem glasial ke laut lepas. Sementara yang di darat sedimentasi mungkin akan
terjadi ketika galacier retreat terjadi es mencair ketika musim panas
(misalnya) ada bagian yang kosong di depat (zona ablasi perhatikan
ilustrasi ilustrasi diatas), ketika glacier advance kembali terjadi, mungkin
saja ada sedimen yang diendapkan di bagian depan atau daerah yang ditnggalkan
glasier sebelumnya.
b. Temprate Glacier,
merupakan istilah untuk glasier yang berada di daerah yang lebih hangat,
umumnya mengisi daerah daerah yang tinggi (seperti puncak jaya wijaya papua).
temprate glasier akan bergerak jika massa salju di puncak bertambah, sehingga
lahan (puncak tempat salju berada) tidak cukup lagi menahan volume salju yang
begitu besar maka dapat terjadi pergerakan (transportasi) glasial.
c. Polythermal Glacier,
hampir semua glasier di temprate atau mungkin juga pada lingkungan dingin (cold
glacier) mungkin saja bersifat polythermal glacier.. tapi umumnya di daerah
hangat (temprate), polythermal glacier merupakan glasier yang bagian bawahnya
panas dan bagian atasnya dingin, daerah dingin dan temprate memiliki kondisi
yang berbeda dari bentuk dan ukuran glasiernya. Daerah dingin biasnaya
glasiernya lebih tebel tebel (karena glasier advancenya cukup signifikan) tapi
untuk di daerah temprate glasier hanya mengisi daerah daerah bergunung tinggi
makanya pada bagian dasarnya punya gradien tekanan yang berbeda, sehingga
polythermal glacier umum tejradi di lingkungan hangat tapi di lingkungan dingin
juga bisa. tekanan titik leleh (pressure melting point) ini merupakan tekanan
di bagian dasar tubuh glasier yang menyebabkan glasier bergerak anggap saja
glasier ini tidak menyatu dengan bedrock (memang begitu adanya). Pada daerah
yang curam (gunung gunung tinggi) ketika akumulasi es semakin bertambah maka
kemungkinan untuk jatuhnya lebih besar dengan sayarat massa es pada lereng
tidak menahannya jatuh (misalnya pada daerah dengan tingkat akumulasi yang
sangat tinggi di daerah kutub dimana gunungnya ke tutub semau sama es), maka
pengontrol utama pergerakan glasier adalah hanya gravitasi (sama seperti fluida
newtonian lain). Ketika es bergerak maka ada penurunan PMP (pressure melting
point) karena gesekan pergerakan tubuh es di atas dan dibawahnya. dengan
variabel: daerahnya curam (gradien lerengnnya tinggi) dan PMP menurun karena
tekanan (yang menyebabkan gaya gesek tadi), jadi polythermal glacier ini
merupakan kombinasi anatara cold glacier dan temprate glacier yang hangat
(dibagian dasarnya).
ilustrasi polar
(cold) glacier, temprate, dan polythermal glacier. cold itu statis,
polythermal itu bagian bawahnya memiliki kenaikan pressure meltig point
karena gesekan, dan temprate glasier punya banyak ablation zone dan
dibagian basal (dasarnya) selalu ada air yang mengalir
|
Ada macam-macam
jenis glasier di darat bergantung dari jenis morfologi tubuh glasiernya: ada
cirque glacier, valley glacier, fjord glacier, ice caps, ice sheet, ice shelves
a. Cirque
Glacier ini jenis glacier yang terakumulasi mengisi cekungan yang berada di
daeratan tinggi (terlindungi oleh dinding tepi cekungan yang cukup tinggi bekas
bekas kawah bisa jadi tempat glasier ini).
b. Valley
glacier, merupakan glasier yang mengisi lembah, endapannya seperti yang kita
kenal jenis moraine lateral dan medial.
c. fjord glacier ini jenis glasier yang mengisi lembah
curam.. saking tebelnya dia bisa menambah kedalaman lembah (subsiden) begitu
juga dengan akumulasi sedimen yang dibawahnya juga akan ikut mengisi lembah
ini.
cirque
glacier di puncak bukit
|
fjord
di greenlsand
|
fjord
di norwegia
|
C. Ice
sheet dan ice caps merupakan istilah untuk tubuh es (glasier) yang mentutupi
daerah yang sangat luas (sperti benua antartika dan lahan lahan di arktik). ice
sheet parameternya lebih besar (jika menutupi area lebih luas dari 50 ribu km
persegi, sementara ice cap jika luasnya lebih kecil dari 50 km persegi dari
definisi ini ice sheet itu mentutpi benua antartika (kutub selatan) dan pulau
pulau di arktik (kutub utara) sementara ice cap bisa dimana saja selain di
kedua kutub bumi.
ice
cap di islandia
|
ice
sheet di antartika
|
D. Ice
shelves ini jenis glasier yang meluas ke laut (umumnya sampai laut dangkal shelf)
maka disebut ice shelves secara geometris ice shelf ini merupakan bentuk
glasier yang melampar ke laut hanya saja tidak sampai emngisi laut sampai ke
dasarnya. suatu waktu ice shelf ini bisa membawa sedimen ke laut lepas dengan
terlepasanya salah satu bagian tubuh ice shelf yang dikenal sebagai iceberg.
iceberg
|
2.3 Produk
(Endapan) Glasial
Nichols
(2009) menyimpulkan bahwa endapan-endapan fasies glasial ini menunjukan pola
dengan sortasi buruk sampai sangat buruk sekali, Nichols menyimpulkan kalau
endapan glasial itu:
·
Litologi, konglomerat, batupasir dan mudstone.
·
Mineralogi, bermacam macam, secara komposisi
immature.
·
Tekstur terpilah sangat buruk pada till dan
terpilah buruk pada fasies fluvio-glasial.
·
Geometri bed-bedding tidak ada sampai tidak
begitu jelas seperti pada kebanyakan endapan kontinental, endapan glaciomarine
mungin memiliki laminasi.
·
Strutkur sedimen, biasnaya tidak hadir pada
till, cross bedding di fasies fluvio-glasial.
·
Arus purba- orientasi butiran mengindikasikan
arah aliran es.
·
Fosil- secara normal absen di endapan
kontinental, tapi bisa hadir pada fasies glasiomarin.
·
Warna bervariasi, tapi endapannya biasnya
teroksidasi.
·
Asosiasi fasies dapat berasosiasi dengan fasies
fluvial atau endapan laut dangkal.
Endapan
glasial di darat dikenal dengan till tapi di laut dan lingkungan lain sering
disebut sebagai diamiktit, hal ini menimbulkan kerancuan karena dimiktit juga
dipakai di endapan lain berupa material kasar (konglomerat) dengan kadar matrik
yang melimpah.. tapi seringkali populer dipakai di glacial. till yang terbentuk
di darat ini membentuk akumulasi yang terkonsentrasi secara tersendiri dan
membentuk suatu ‘gundukan’ sedimen yang khas dikenal berbagai istilah yang
hadir pada daerah landai di lingkungan glasial darat memperlihatkan morfologi tersendiri
seperti: esker, kamee, kamee terrace, drumlin, dan outwash plain.
a. Esker,
merupakan suatu morfologi pematang berkelak kelok, sedimen yang berada di dalam
tubuh (englacial) dan dasar glasier (subglacial) ketika es mencair akan
mempertahankan sedimen ini dalam bentuk esker. esker ini memiliki ciri khas
pemilahan yang sangat buruk, didominasi oleh fraksi gravel kasar.. bentuk
berkelak kelok ini kemungkinan hasil pergerakan plastis dari tubuh glasier saat
transportasi terjadi mempertahankannya sementara aliran yang mengalir dalam
tubuh glasier. Meskipun terpilah buruk esker ini ternyata menunjukan strutkur
internal yang berlapis meski terlihat buruk, struktur strutkur sedimen
deformasi (slump) bisa dijumpai dalam tubuh esker.
Esker
|
cross
bed dalam esker
|
Strutkur
deformasi dan laminasi bercampur perlapisan konglomerat terpilah buruk menjadi
ciri khas strutur dan tekstur sedimen dalam esker, tapi cross bedd juga bisa
bisa saja hadir.
b. Kame,
adalah suatu endapan menyerupai gundukan (mound) yang berada di tepi esker dan
menujukan pola pematang pendek, hasil dari retreat glasier. biasanya
berasosiasi dengan endapan end moraine, hasil crevassing dari sistem glasiofluvial
akan membentuk sistem ini. ketika es terperangkap di antara lembah atau ada
sistem glasiofluvial yang membentuk channel. Ketika jebol akan membentuk kamee
atau kamee terrace ini (dalam bentuk besar) hampir mirip dengan endapan
crevasse splay, tapi lebih padat (konsentrasi sedimen lebih tinggi dari air
karena fase airnya sebagain masih dalam bentuk es di sistem glasial).
kame
tampak samping
|
c. Kasepberg
ketika suatu tubuh es yang terpisah dari tubuh glasier induknya yang besar
tubuh es ini jika bergerak tertransport (menggelinding) maka akan membentuk
suatu impresi. Jika ia tertanam dalam massa sedimen jika terjadi suatu
mekanisme banjir besar yang membawa konsentrasi sedimen (seperti fenomena jökulhaup
di islandia). Ketika es besr ini tertutup sedimen kemudian mengaami melting
maka akan meninggalkan ‘lubang besar’ yang tergenang air dikenal sebagai
‘kettle hole’.
kettle
hole
|
d. Drumlin
merupakan suatu bukit memanjang yang salah satu bagiannya cembung dan bagian
lainnya agak lancip (lihat ilustrasi gambar landform glasial diatas). Origin
keterbentukannya masih kontroversi di kalangan geologis, ada yang bilang ini
hasil endapan dari akumulasi formasi es (yang membntuk polanya seperti itu),
ada yang mengatakan hasil tekanan tinggi oleh fluida yang mengalir dibawah es glasier
karena tekanan air yang begitu melimpah karena melting mendadak (catastrophic
flooding) dan teori-teori lainnya dari para geographer dan geologist.
drumlin
dari samping
|
drumlin
ti luhur (dari atas
|
e. Outwash
plain (atau sandur atau sandar bentuk jamaknya ini bahasa Islandia brother)
merupakan daerah yang berada ke arah distal menjauhi proksimal dari endapan
glasial.. menjauhi glasier dan menghuni zona ablation (tempat dimana es mulai
mencair). Pada zona ini banyak sekali sungai dijumpai endapan-endapan
endapannya berasosiasi denga sistem fluvial (glasiofluvial) posisinya berada di
bagian depan dari terminal moraine sedimennya lebih halus dan terpilah relatif
lebih baik karena ada campur tangan aliran arus yang memilah sedimen dalam
suspended load, maka kebanyakan komposisinya berupa silt dan mud. Sistem sungai
yang hadir umumnya membentuk pola braided jika channelnya besar karena gradien
lereng yang cukup signifikan.
outwash
plain di islandia
|
Istilah
periglasial, paraglasial, proglasial mengacu kepada lingkungan dalam sistem
maupun di luar sistem glasial yang masih berhubungan. menurut Olev Slaymaker
(2011) periglasial lebih ke arah proses, proglasial merupakan lokasi, dan
paraglasial merupakan suatu sistem yang ada di luar glasial yang terganggu oleh
sistem glasial. lingkungan periglasial merupakan
suatu lingkungan yang berada di sekitar glasier atau ice sheet, dimana
sistemnya dipengaruhi oleh proses glasial seperti danau, sungai, dan lainnya
yang berada di daerah dingin.. ciri khasnya adalah adanya kehadiran permafrost
(tanah yang membeku karena air tanah dan air permukaanya menjadi es) dan pingoe
(pingoes bentuk jamaknya) merupakan suatu morfologi berupa gundukan yang
keterbentukannya dikontrol oleh tekanan hidrostatik air tanah (unik dia
sifatnya dinamis bisa naik turun) akibat mekanisme forst heaving (pembekuan air
dalam tanah berpori) saratnya air tanah dekt permukaan dan suplainya cukup
melimpah. Ketika pingoes dan permaforst mencair akan membentuk suatu pola yang
kita kenal sebagai patterned ground (pola pola poligon es yang mengisi
premukaan tanah).
patterned
ground
|
pingo
|
Lingkungan
proglasial merupakan lingkungan yang berada di ‘batas es’ (ice marginal),
berbeda dari periglasial dimana periglasial merupakan landform yang dihuni oleh
glasier sedangkan proglasial merupakan sublingkungan lain yang berasoisasi
dengan glasier, tapi sistem ini berada di luar atau menjauhi glasier membentuk
sistem komposit seperti yang telah kita diskusikan (glasiofluvial, glasiomarin,
glasiolakustrin) maka ketika pada batas glasier dijumpai ada danau maka danau
ini akan membentuk sistem danau proglasial (proglacial lake), atau sungai
proglasial (porglacial river), dan glacimarine proglacial.
Lingkungan
paraglasial merupakan suatu lingkungan yang disebut para ahli berada di luar
sistem glasial, tapi sebenernya dia merupakan zona transisi dari daerah
periglasial (glasial) dan proglasial, atau merupakan suatu zona yang tidak
stabil karena kondisi topografinya tidak memungkinkan berkembangnya suatu
system. Ketika es mengalami retreat zona ablasi yang memiliki kondisi lereng
yang curam akan sulit menampung air dan air ini akan diteruskan ke lingkungan
proglasial, tapi ketika advance glasier terjadi dia akan ditutupi es sehingga
zona periglasial dianggap merupakan zona transisi karena morfologi bumi itu
dinamis suatu waktu dia akan stabil membentuk zona tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar