Senin, 22 Desember 2014

Potensi Geothermal di Kalimantan

Panas bumi di Kalimantan merupakan sistem panas bumi Non-vulkanik adalah sistem panas bumi yang tidak berkaitan secara langsung dengan vulkanisme dan umumnya berada di luar jalur vulkanik Kuarter. Fluida panas bumi tipe ini biasanya mempunyai temperatur lebih rendah dan disebut sistem low entalphy. Lingkungan non-vulkanik di Indonesia bagian barat pada umumnya tersebar di bagian timur Paparan Sunda. Batuan di daerah ini didominasi oleh batuan penyusun kerak benua Asia seperti batuan metamorf dan sedimen. Di Indonesia bagian timur lingkungan non-vulkanik berada di daerah lengan dan kaki Sulawesi, Kepulauan Maluku hingga Irian. Batuannya terutama berupa batuan granit, metamorf dan sedimen laut. 
Jones (1970) serta Duffield dan Sass (2003) menyatakan bahwa sistem panas bumi geopressure terbentuk ketika air panas terperangkap dan terjadi pertukaran atau percampuran dengan batuan sekitarnya. Panas bumi di cekungan sedimen merupakan hasil interaksi dari berbagai sumber panas dan mekanisme pemindahan (transfer) panas dimana panas dari kedalaman dipindahkan ke permukaan.
 
Sistem panas bumi cekungan sedimen berkaitan dengan pembentukan cekungan sedimen yang terisi secara cepat oleh produk sedimentasi, sehingga fluida hidrotermal yang terbentuk mengalami tekanan tinggi. Sistem panas bumi yang berhubungan dengan geopressure ataupun yang berada di lingkungan sedimentasi umumnya memiliki depresi yang sangat tebal, bisa mencapai 5 – 8 km, seperti panas bumi pada geosingklin di teluk Meksiko. Sistem geopressure di Indonesia terdapat di Lapangan Duri (Cekungan Sumatra Tengah), Kalimantan Timur (Cekungan Tarakan – Kutai Timur), Jawa Timur (Madura), Pulau Buru dan Papua (Manokwari). Di Indonesia sistem panas bumi cekungan sedimen atau geopressure tidak lepas dari sejarah tektonik setempat, seperti di Kalimantan yang berhubungan dengan jalur subduksi tua. Contohnya, panas bumi pada jalur Subduksi Embalun di Kalimantan Barat dan Subduksi Tua Meratus, Kalimantan Selatan. Sumber panas berasal dari sisa panas pada batuan terobosan, batuan plutonik, dan faktor pembebanan pada lapisan sedimen dalam. Biasanya unsur Uranium, Thorium, dan Potasium bergerak ke arah kerak setelah proses pembentukan gunung api tua dan terjadi pemindahan panas pada bagian atas kerak samudera. Dalam kondisi ini, unsur-unsur radioaktif merupakan sumber utama panas bumi yang berasal dari peluruhan panas radioaktif tersebut. Proses panas bumi yang dihasilkan dalam sistem ini disebut radiogenik.  

Prospek Panas Bumi di Kalimantan Selatan
A. Mata air panas Hantakan 
Lokasi air panas berada di daerah Hantakan, Desa Murung B, Kecamatan Batubenawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan koordinat 329598 mT dan 9706799 mU, elevasi sekitar 100 m. Karakteristik fisik berupa air panas dengan temperatur 49.4°C, pH netral tidak berasa dan berwarna, terdapat bualan gas dengan debit 0,2 l/detik, dayahantar listrik 1205 µS/cm. Muncul pada batuan celah – celah batuan granit.  
B. Mata air panas Pembakulan 
Lokasi air panas berada di desaPembakulan, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan koordinat 339580 mT dan 9716324 mU, pada elevasi 70 mdpl berada di pinggir Sungai Taningei. Karakteristik fisik berupa air panasdengan temperatur 44,8 °C, pH netral, debit 0,2 l/detik, daya hantar listrik 672µS/cm tidak ditemukan sinter, tidak berbau dan berwarna bening. Air panas muncul pada celah – celah granit yang telah teralterasi. 
C.  Mata air panas Batubini dan Lokbahan 
Daerah panas bumi Batubini dan Lokbahan terletak di lembah pegunungan Loksado. Keduanya mempunyai geotermometer yang hampir sama yaitu berkisar  antara 110-120 °C yang termasuk dalam entalpi  rendah dengan rapat daya sebesar 5 MWe/km2 dan luas daerah  prospek sebesar  2 km2 pada masing–masing lokasi air panas, sehingga total luas daerah prospek didaerah tersebut adalah 4 km2 maka didapatkan nilai potensi sumber daya spekulatif sebesar 20 MWe.  
D.  Mata air panas Tanuhi 
Mata air panas Tanuhi terletak di lembah pegunungan Loksado. Daerah perairan Tanuhi mempunyai suhu bawah permukaan sebesar 110 °C  yang termasuk pada entalpi rendah denganrapat daya sebesar 5 MWe/km2 dan luas daerah prospek sebesar 2 km2, maka didapatkan nilai potensi pada kelas sumber daya spekulatif sebesar 10 MWe.  

 Prospek Panas Bumi di Kalimantan Barat  
A. Mata air panas Seburuk 
Di Kecamatan Belitang Hulu Balai Sepuak Kab. Sekadau, tepatnya di Desa Seburuk. Air ini mengebul dan mengalir sepanjang masa dari perut bumi hingga sekarang. Panas air ini cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk merebus telur jika kita rendamkan di dalamnya beberapa saat. Jarak tempuh antara Balai Sepuak dan Desa Seburuk kurang lebih 10 km. Jarak ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sampai ke Desa Seburuk, kemudian berjalan kaki hanya 45 menit sampailah ke lokasi Air Panas tersebut.
B.  Mata air panas Ai Sipatn Lotup  
Sumber air panas Ai Sipatn Lotup menjadi unik sebab secara geologis pulau Kalimantan tidak mempunyai gunung berapi sehingga sumber air panas tersebut berasal dari mata air yang dipanaskan oleh panas bumi (geotermal). Kolam ini mempunyai temperatur antara 52 – 55 derajat Celcius yang terletak di Desa Jangkang, Kecamatan Balai Sebut, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat, sekitar 6 jam perjalanan dari Pontianak, Ai Sipatn Lotup termasuk andalan wisata Kabupaten Sanggau.  Namun belum banyak yang mengetahui potensi wisata ini, sehingga tidak banyak yang mengunjungi sumber air panas  yang unik ini.  

Prospek Panas Bumi di Kalimantan Timur
A. Mata air panas bumi Sebakis 
Manifestasi panas bumi yang ada berupa mata air panas Sebakis yang berada di desa Srinanti, kecamatan Semenggaris, Kabupaten Nunukan. Lokasi tersebut berada pada area tambang batu bara PT Pipit Mutiara Jaya, tepatnya pada koordinat 524362 mT dan 450490 mU dengan temperatur air panas 51,2oC, debit sekitar 1,2 liter/detik, pH 6,43, dan daya hantar listrik 1465 mS/cm. 
B.  Mata air panas bumi Sajau 
Manifestasi panas bumi daerah Sajau berupa pemunculan beberapa mata air panas yang muncul saling berdekatan di tepi anak sungai Sajau sepanjang kurang lebih 50 meter, yaitu di antara desa Tanjung Agung dan desa Sajau, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan. Mata air panas dengan temperatur tertinggi muncul pada koordinat 554287 mT dan 296402 mU. Temperatur air berkisar antara 57,5oC – 90,1oC dengan pH 7,72, debit 1 liter/ menit dan daya hantar listrik 9300 mS/cm. 
C.  Mata air panas bumi Selomon 
Manifestasi panas bumi Semolon berupa pemunculan mata air panas di tepi sungai Yo sepanjang kurang lebih 150 meter. Temperatur mata air panas berkisar antara 51,4°C - 60,2°C dan pH relatif netral yaitu 6,91 hingga 7,07, dan debit 0,1-1 liter/detik. 
D. Mata air panas bumi Mengkuasar 
Morfologi daerah Mengkuasar Kabupaten Malinau terdiri dari morfologi perbukitan terjal, perbukitan ber­gelombang sedang dan pedataran. Manifestasi tersebut terdiri dari pemunculan mata air panas Mengkuasar, dengan temperatur 60,5°C dan pH relatif netral yaitu 6,79.