Panas
bumi di Kalimantan merupakan sistem panas bumi Non-vulkanik adalah sistem panas
bumi yang tidak berkaitan secara langsung dengan vulkanisme dan umumnya berada
di luar jalur vulkanik Kuarter. Fluida panas bumi tipe ini biasanya mempunyai
temperatur lebih rendah dan disebut sistem low entalphy. Lingkungan non-vulkanik
di Indonesia bagian barat pada umumnya tersebar di bagian timur Paparan Sunda.
Batuan di daerah ini didominasi oleh batuan penyusun kerak benua Asia seperti
batuan metamorf dan sedimen. Di Indonesia bagian timur lingkungan non-vulkanik
berada di daerah lengan dan kaki Sulawesi, Kepulauan Maluku hingga Irian.
Batuannya terutama berupa batuan granit, metamorf dan sedimen laut.
Jones
(1970) serta Duffield dan Sass (2003) menyatakan bahwa sistem panas bumi
geopressure terbentuk ketika air panas terperangkap dan terjadi pertukaran atau
percampuran dengan batuan sekitarnya. Panas bumi di cekungan sedimen merupakan
hasil interaksi dari berbagai sumber panas dan mekanisme pemindahan (transfer)
panas dimana panas dari kedalaman dipindahkan ke permukaan.
Sistem
panas bumi cekungan sedimen berkaitan dengan pembentukan cekungan sedimen yang
terisi secara cepat oleh produk sedimentasi, sehingga fluida hidrotermal yang
terbentuk mengalami tekanan tinggi. Sistem panas bumi yang berhubungan dengan
geopressure ataupun yang berada di lingkungan sedimentasi umumnya memiliki
depresi yang sangat tebal, bisa mencapai 5 – 8 km, seperti panas bumi pada
geosingklin di teluk Meksiko. Sistem geopressure di Indonesia terdapat di
Lapangan Duri (Cekungan Sumatra Tengah), Kalimantan Timur (Cekungan Tarakan –
Kutai Timur), Jawa Timur (Madura), Pulau Buru dan Papua (Manokwari). Di
Indonesia sistem panas bumi cekungan sedimen atau geopressure tidak lepas dari
sejarah tektonik setempat, seperti di Kalimantan yang berhubungan dengan jalur
subduksi tua. Contohnya, panas bumi pada jalur Subduksi Embalun di Kalimantan
Barat dan Subduksi Tua Meratus, Kalimantan Selatan. Sumber panas berasal dari
sisa panas pada batuan terobosan, batuan plutonik, dan faktor pembebanan pada
lapisan sedimen dalam. Biasanya unsur Uranium, Thorium, dan Potasium bergerak
ke arah kerak setelah proses pembentukan gunung api tua dan terjadi pemindahan
panas pada bagian atas kerak samudera. Dalam kondisi ini, unsur-unsur
radioaktif merupakan sumber utama panas bumi yang berasal dari peluruhan panas
radioaktif tersebut. Proses panas bumi yang dihasilkan dalam sistem ini disebut
radiogenik.
Prospek Panas Bumi di
Kalimantan Selatan
A. Mata air
panas Hantakan
Lokasi
air panas berada di daerah Hantakan, Desa Murung B, Kecamatan Batubenawa,
Kabupaten Hulu Sungai Tengah dengan koordinat 329598 mT dan 9706799 mU, elevasi
sekitar 100 m. Karakteristik fisik berupa air panas dengan temperatur 49.4°C, pH netral tidak
berasa dan berwarna, terdapat bualan gas dengan debit 0,2 l/detik, dayahantar listrik
1205 µS/cm. Muncul pada batuan
celah – celah batuan granit.
B. Mata air
panas Pembakulan
Lokasi
air panas berada di desaPembakulan, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu
Sungai Tengah dengan koordinat 339580 mT
dan 9716324 mU, pada elevasi 70 mdpl berada di pinggir Sungai Taningei. Karakteristik
fisik berupa air panasdengan temperatur
44,8 °C, pH netral, debit 0,2 l/detik, daya hantar listrik 672µS/cm
tidak ditemukan sinter, tidak berbau dan
berwarna bening. Air panas muncul pada celah – celah granit yang telah
teralterasi.
C. Mata air
panas Batubini dan Lokbahan
Daerah panas bumi Batubini dan Lokbahan terletak di
lembah pegunungan Loksado. Keduanya mempunyai geotermometer yang hampir sama yaitu
berkisar
antara 110-120 °C yang termasuk dalam entalpi rendah dengan rapat daya sebesar 5
MWe/km2 dan luas daerah prospek sebesar 2 km2 pada masing–masing
lokasi air panas, sehingga total luas daerah prospek didaerah tersebut adalah 4
km2 maka didapatkan nilai potensi sumber daya spekulatif sebesar 20
MWe.
D. Mata air
panas Tanuhi
Mata air panas Tanuhi terletak
di lembah pegunungan Loksado. Daerah perairan Tanuhi mempunyai suhu bawah permukaan sebesar 110 °C yang termasuk pada entalpi rendah
denganrapat daya sebesar 5 MWe/km2 dan luas daerah prospek sebesar 2
km2, maka didapatkan nilai potensi pada kelas sumber daya spekulatif
sebesar 10 MWe.
Prospek Panas Bumi di
Kalimantan Barat
A. Mata air
panas Seburuk
Di
Kecamatan Belitang Hulu Balai Sepuak Kab. Sekadau,
tepatnya di Desa Seburuk. Air ini mengebul dan mengalir sepanjang masa dari
perut bumi hingga sekarang. Panas air ini cukup tinggi sehingga dapat
dimanfaatkan untuk merebus telur jika kita rendamkan di dalamnya beberapa saat.
Jarak tempuh antara Balai Sepuak dan Desa Seburuk kurang lebih 10 km. Jarak ini
dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua sampai ke Desa Seburuk, kemudian
berjalan kaki hanya 45 menit sampailah ke lokasi Air Panas tersebut.
B. Mata air
panas Ai Sipatn Lotup
Sumber
air panas Ai Sipatn Lotup menjadi unik sebab secara geologis pulau
Kalimantan tidak mempunyai gunung berapi sehingga sumber air panas tersebut
berasal dari mata air yang dipanaskan oleh panas bumi (geotermal). Kolam
ini mempunyai temperatur antara 52 – 55 derajat Celcius yang terletak di Desa
Jangkang, Kecamatan Balai Sebut, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat,
sekitar 6 jam perjalanan dari Pontianak, Ai Sipatn Lotup termasuk
andalan wisata Kabupaten Sanggau. Namun belum banyak yang mengetahui
potensi wisata ini, sehingga tidak banyak yang mengunjungi sumber air
panas yang unik ini.
Prospek Panas Bumi di
Kalimantan Timur
A.
Mata air panas bumi Sebakis
Manifestasi panas bumi yang ada
berupa mata air panas Sebakis yang berada di desa Srinanti, kecamatan
Semenggaris, Kabupaten Nunukan. Lokasi tersebut berada pada area tambang batu
bara PT Pipit Mutiara Jaya, tepatnya pada koordinat 524362 mT dan 450490 mU
dengan temperatur air panas 51,2oC, debit
sekitar 1,2 liter/detik, pH 6,43, dan daya hantar listrik 1465 mS/cm.
B.
Mata air panas bumi Sajau
Manifestasi
panas bumi daerah Sajau berupa pemunculan beberapa mata air panas yang muncul
saling berdekatan di tepi anak sungai Sajau sepanjang kurang lebih 50 meter,
yaitu di antara desa Tanjung Agung dan desa Sajau, Kecamatan Tanjung Palas
Timur, Kabupaten Bulungan. Mata air panas dengan temperatur tertinggi muncul
pada koordinat 554287 mT dan 296402 mU. Temperatur air berkisar antara 57,5oC – 90,1oC dengan
pH 7,72, debit 1 liter/ menit dan daya hantar listrik 9300 mS/cm.
C.
Mata air panas bumi Selomon
Manifestasi
panas bumi Semolon berupa pemunculan mata air panas di tepi sungai Yo sepanjang
kurang lebih 150 meter. Temperatur mata air panas berkisar antara 51,4°C -
60,2°C dan pH relatif netral yaitu 6,91 hingga 7,07, dan debit 0,1-1
liter/detik.
D.
Mata air panas bumi Mengkuasar
Morfologi
daerah Mengkuasar Kabupaten Malinau terdiri dari morfologi perbukitan terjal,
perbukitan bergelombang sedang dan pedataran. Manifestasi tersebut terdiri
dari pemunculan mata air panas Mengkuasar, dengan temperatur 60,5°C dan pH
relatif netral yaitu 6,79.